BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan
menilai kesempatan - kesempatan bisnis mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan
untuk mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, cirri dan watak seorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara
kreatif. Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang wirausahawan adalah
orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis.
Mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat,
mengambil keuntungan serta memliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan
gagasan inovatif kedalam rangka meraih sukses.
Orang-orang yang memiliki kreatifitas dan inovasi yang tinggi dalam
hidupnya. Secara epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya adalah
suatu kemampuan berfikir kreatif dan berprilaku inovatif yang dijadikan dasar,
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, dan siasat dan kiat dalam menghadapi
tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata
tetapi juga berbuat, dan merealisasikan rencana- rencana dalam pikirannya
kedalam suatu tindakan yang berorentasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas,
yaitu pola piker tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yang tindakan dalam
melakukan sesuatu yang baru.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud kreatifitas dalam
wirausaha?
2. Apa saja contoh dari inovasi?
3. Bagaimana prinsip-prinsip inovasi?
4. Apa saja peluang inovasi?
5. apa yang dimaksud dengan inovasi produk?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui kreatifitas dalam
wirausaha
2. Untuk mengetahui contoh dari inovasi
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip inovasi
4. Untuk mengetahui peluang inovasi
5. Untuk mengetahui inovasi produk
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kreativitas& Inovasi
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan gagasan-gagasan baru dan
untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. “think to
do something different.” Seorang wirausaha diajak untuk berpikir berbeda.
Yaitu berbeda dari kebanyakan orang, karena jika ia berpikir sama dengan banyak
orang maka disana tidak ada nilai keunikan yang bisa dijual. Sebuah produk akan
dibeli jika ada mengandung nilai keunikan, dan keunikan itu diperoleh dengan
membangun kreativitas.[1]
Menurut, Conny Semiawan menyatakan kreativitas diartikan sebagai kemampuan
untuk menciptakan suatu produk baru. Produk baru artinya tidak seluruh
produknya baru tetapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja.[2]
Menurut Zimmerer, dkk. Mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk
mnegembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah
dan peluang.[3]
Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif atau
kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan
memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Jadi, untuk
senantiasa dapat berinovasi kita memerlukan kecerdasan kreatif.[4]
Tujuan awal inovasi adalah menjadi pembuat norma dan menciptakan bisnis
yang berada didepan akan tetapi, terutama didalam dunia bisnis, sering inovasi
yang efektif adalah inovasi yang sederhana dan fokusnya pun hanya melakukan
atau membuat suatu hal. Jadi, kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda dari yang sudah ada dan penerapan ide kreatif
yang baru dinamakan Inovasi.
B. Contoh Kreatifitas
1. Pencinta sepatu roda gabungan antara sepatu dengan roda
2. Anak- anak menyusun permainan balok- balok, ia dapat berkreasi membuat
berbagai bentuk susunan balok, yang tadinya belum ia kenal.
3. Seorang ibu membuat kejutan, masakan atau kue dengan resep baru, sebagai
hasil eksperimennya.
4. Di laboratorium, seorang siswa mencoba berbagai eksperimen.
5. Seorang murid membuat karangan dalam bahasa indonesia.
6. Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan dalam usahanya,
seperti susunan barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur promosi dan
lain- lain.[5]
C. Prinsip-
Prinsip Inovasi
Jenis, bentuk,
dan motif apapun, sebuah inovasi baik sederhana maupun radikal merupakan bentuk
kesadaran.inovasi dikenal secara luas dikalangan dunia bisnis dan tujuan
utamanya adalah melaksanakan kegiatan ekonomi dan menjadi instrument penting
untuk mencapai serta melestarikan keunggulan daya saing didalam bisnis.
Sebagian besar gagasan inovasi muncul melalui analisispeluang yang sistematis
dan bertujuan. Dalam mempertahankan
identitas dan kelangsungan hidup, inovasi memerlukan pengetahuan, kemurnian,
keteguhan, dan kerja keras.
Toumi (1999)
berpendapat bahwa proses utama inovasi terkait dengan pembaharuan dan
pertumbuhan inovasi serta merupakan penyebab utama adanya pertumbuhan dan
pembaharuan.
Tujuan awal
inovasi adalah menjadi pembuat norma dan menciptakan bisnis yang berada
didepan. Akan tetapi, terutama dalam dunia bisnis, sering inovasi yang efektif
adalah inovasi yang sederhana dan fokusnya pun hanya melakukan atau membuat
satu hal.
Inovasi
memerlukan pengetahuan dan kemurnian berwirausaha. Akan tetapi, pada
kenyataannya tidak seorang wirausahan pun yang dapat memastikan bahwa inovasi
akan mengakhiri sebuah bisnis besar, mengubah aturan main, atau hanya sebuah
prestasi biasa.
Inovasi dapat
dianalisis pada level nasional, kelompok, atau individu. Untuk itu,
wirausahawan harus mampu mengelola empat fase pembuatan inovasi proses yaitu:
a.
Pengamatan
dan penyelidikan terhadap lingkungan, baik internal maupun eksternal.
b.
Pilihan
terhadap adanya pemicu terhadap inovasi.
c.
Adanya
opsi sumber daya dan penciptaan melalui riset. Pengembangan sumber daya yang
diperoleh melalui pengalihan teknologi dan adanya sumber daya pengetahuan untuk
dilaksanakan.
d.
Penerapan
inovasi lahir dari gagasan, ide, melalui berbagai tahap pengembangan untuk
dilimpahkan sebagai produk atau pelayanan baru pada pasar eksternal, metode
baru, atau proses baru.[6]
Adapun prinsip- prinsip inovasi adalah:
1.
Prinsip
keharusan
a.
Keharusan
menganalisis peluang
Semua sumber peluang inovasi harus dianalisis secara sistematis.
Tujuannya adalah mencari peluang yang benar- benar sesuai dengan inovasi yang
dilakukan.
b.
Keharusan
memperluas wawasan
Hal ini sudah sering dikemukakan sebelumnya, bahwa semakin banyak
hal hal baru yang kita dapati, semakin mudah bagi kita untuk mencari gagasan
inovatif. Memperluas wawasan dapat dilakukan dengan cara lebih banyak membaca,
melihat, mendengar, dan merasakan.
c.
Keharusan
untuk bertindak efektif
Sebuah inovasi bersifat efektif, dalam artian sesuai dengan
kebutuhan. Syarat bagi keefektifitasan sebuah inovasi adalah kesederhanaan sebuah inovasi yang efektif akan menimbulkan
penyakit seperti hal ini sebenarnya sederhana, mengapa tidak berfikir
sebelumnya.
2.
Prinsip
larangan
a.
Larangan
untuk berlagak pintar
Jangan melakukan hal yang
melebihi kemampuan yang dimiliki setiap orang mempunyai keterbatasan adalah hal yang mustahil untuk melakukan hal
yang tidak mampu dilakukan akibatnya adalah kegagalan.
b.
Larangan
untuk rakus
Ada suatu ungkapan bijak “berlakulah focus jangan rakus” maksudnya
adalah tidak melakukan pekerjaan yang banyak sekaligus. Tetaplah fukos pada
tema inovasi yang telah dipilih.semakin kita menjauh dari tema tersebut, akan
semakin menyebar pekerjaan yang dilakukan dan ini juga akan mengakibantkan
kegagalan.
c.
Larangan
untuk berfikir terlalu kedepan
Jangan coba berfikir atau berkata 20 tahun lagi hal ini akan sangat
dibutuhkan masyarakat. Sebagai gantinya berfikirlah saat ini orang sangat
memrlukan hal yang sedang saya buat.[7]
D.
Peluang Inovasi
1. Yang Tidak Terduga
Ø Sukses di luar dugaan
Contoh: Produksi air
mineral yang dikemas dalam berbagai ukuran (Aqua). Pada awalnya orang berfikir
bahwa air minum adalah komoditi yang mudah didapat dan tidak bisa
diperdagangkan. Namun seiring dengan kebutuhan untuk memperoleh aur layak minum
tanpa harus dimasak dulu produk air mineral sekarang mulai bermunculan
Ø Kegagalan yang tidak terduga
Kue brownis bisa dianggap
bahwa itu merupakan kegagalan yang tidak terduga. Karena pada awalnya kue
tersebut gagal karena tidak mengembang (bantat) sehingga dianggap gagal. Tetapi
ternyata kue tersebut digemari dan banyak yang meniru sehingga berkembang
dengan berbagai rasa.
Ø Kejadian luar
yang tidak diduga
Jalan menuju Jakarta lewat Puncak macet pada
hari Sabtu dan Minggu karena banyaknya para wisatawan yang akan berlibur di
kawasan tersebut. Hal ini berdampak pada jalan alternative lainnya seperti
lewat Purwakarta. Pada kawasan tersebut bermunculan rumah makan dan tempat
beristirahat.
2. Ketidakselarasan
Adalah suatu penyimbangan,
suatu ketidaksesuaian antara yang ada dengan yang seharusnya , atau antara yang
ada dengan yang diasumsikan setiap orang.
Contoh:
Rumah sakit adalah tempat
untuk orang sakit. Tetapi disamping itu juga menyediakan tempat bagi keluarga
yang sakitnya. Atau beberapa rumah yang menyediakan tempat untuk disewakan.
3. Inovasi yang didasarkan
pada kebutuhan proses
Pada proses pemotongan
bahan makanan (wortel, kentang, bawang) sering ditemui kesulitan, sehingga
muncul pisau yang bisa memudahkan kegiatan tersebut.
4. Perubahan dalam
struktur industri atau struktur pasar yang tidak disadari
Perusahaan sekarang lebih
suka menggunakan tenaga luar untuk melakukan kegiatan kebersihan daripada
merekrut karyawan untuk melakukan kegiatan tersebut. Hal ini berdampak pada
munculnya perusahaan yang menyediakan tenaga pembersih ataupun tenaga lain yang
dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.
5. Perubahan Demografi
Dengan bertambahnya jumlah
penduduk maka kebutuhan akan pendidikan, perlengkapapannya seperti sepatu,
pakaian dan lain-lain akan bertambah. Hal ini memberikan peluang bagi pengusaha
untuk membuka sekolah ataupun pabrik untuk membuat perlengkapannya.
6. Perubahan persepsi,
mood, makna
Saat ini orang menganggap
bahwa kebutuhan terhadap olahraga saat diperlukan didalam kesehatan ataupun
kebugaran tubuh. Hal ini berdampak pada munculnya usaha pembuatan perlengkapan
olahraga ataupun lokasi-lokasi kebugaran.
7. Pengetahuan baru,
saintific, maupun non saintifik
Penggunaan sinar matahari
sebagai sumber energi menjadikan salah satu peluang bagi beberapa perusahaan
untuk membuat produk yang bisa menghemat sumber daya alam lainnya seperti
produk pemanas air dan kendaraan.[8]
E.
Inovasi Produk
Inovasi produk
merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan atau
industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama yang telah
mencapai titik jenuh di pasaran, diperlukan sebuah inovasi untuk mengganti
produk lama tersebut. "Merilis produk baru yang inovatif dan meningkatkan
loyalitas pelanggan" (Razeghi, 2008). [9]
Bagi seorang
wirausahaan inovasi produk adalah suatu yang mutlak harus dilakukan, walaupun
produknya sama namun tetap ada bagian yang berbeda dengan kebanyakan produk
lainnya. Karena mereka memang hidup dengan inovasi ( penemuan baru). Setiap ide
dan pemikiran baru pasti sering mengalami kegagalan, namun seorang wirausahawan
sejati diajarkan untuk melihat semua ini sebagai bagian dari proses.
Seperti kata
pepatah kegagalan adalah awal dari kesuksesan artinya kegagalan yang ia terima
dijadikan sebagai pelajaran untuk mengetahui dimana kelemahan atau kesalahan
telah dilakukan. Dari sana perbaikan dan penyempurnaan dilakukan dan salah satu
dampak positif dari kegagalan adalah kita dapat menjelaskan kepada calon
wirausahawan muda lainnya bagaimana membangun produk agar terhindar dari
kesalahan, sebab salah satu sifat bijak seorang innovator adalah mampu
menginovasikan orang lain untuk berbuat inovasi juga.
Penyaringan ide
diperlukan dan wajar jika ada beberapa ide yang ditolak dengan alasan tidak
bisa diterapkan. Artinya konsep inovasi memilih yang terbaik dari berbagai ide
tersebut. Sifat selektif memang diperlukan apalagi jika menyangkut dengan
pemilihan bentuk bisnis, tentunya itu nanti akan diikuti dengan implikasi dari
bisnis yang dipilih tersebut seperti untung dan rugi.[10]
Contoh Implementasi Inovasi Produk
Samsung
a.
Sejarah
Singkat Samsung
Sejarah
Singkat Samsung didirikan oleh Lee Byung-Chull pada tanggal 1 Maret 1938 di
Daegu, Korea. Padal awalnya Samsung hanya berfokus pada perdagangan ekspor yang
menjual ikan kering Korea, sayur, dan buah ke Manchuria dan Beijing. Selama
lebih dari satu dekade, Samsung hanya ingin memiliki pabrik tepung terigu dan
mesin confectionery sendiri, produksi dan operasi penjualan sendiri. Pada tahun
1970, Samsung mulai melakukan diversifikasi industri dan elektronika. Berlanjut
pada tahun 1980, Samsung memulai memasuki pasar global. Pada tahun 1990,
Samsung mulai bersaing dalam mengubah dunia teknologi yang merupakan tantangan
yang sangat luar biasa di bidang teknologi. Pada tahun 1997 hingga tahun 1999,
Samsung mulai menyongsong Era digital. Pada tahun 2000, Samsung merintis Zaman
Digital. Zaman digital telah membawa perubahan revolusioner dan sekaligus
peluang pada bisnis global, dan Samsung menjawabnya dengan berbagai teknologi
canggih, produk yang kompetitif, dan inovasi yang terus-menerus tiada hentinya.
Pada tahun 2005 hingga saat ini, Samsung diakui oleh seluruh dunia dan
memprakarsai Era Digital.
b. Visi dan Misi
Samsung
visi yang dimiliki Samsung, yakni "Inspire
the World, Create the Future.". Visi ini akan berlangsung hingga tahun
2020. Adapun misi yang dimiliki Samsung, yakni “Untuk menginspirasi dunia
dengan teknologi, produk, dan desain inovatif yang melengkapi kehidupan manusia
dan berperan terhadap masa depan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara
sosial”
c. Produk Samsung
Ada tiga jenis produk yang diproduksi oleh
Samsung, yakni :
1) Elektronik
Konsumen Terdapat empat macam produk, yakni : 1) Bisnis Tampilan Visual yang
merupakan smart TV. 2) Bisnis Peralatan Digital yang terutama untuk
inovasi rumah tangga yang dilengkapi dengan teknologi premium dan desain
harmonis. 3) Bisnis Solusi Cetak yang menyediakan jawaban dari
permasalahan percetakan yang berbasis teknologi kelas satu. 4) Bisnis Peralatan
Kesehatan dan Medis yang merupakan pengembangan peralatan baru dan canggih guna
mempercepat dan memperakurat perawatan medis.
2) TI dan
Komunikasi Seluler Terdapat tiga macam produk, yakni : 1) Bisnis Komunikasi
Seluler yang berfokus pada inovasi yang mudah dimengerti orang dan selalu
berusaha meningkatkan nilai dan kepraktisan bagi konsumen . 2) Bisnis Jaringan
yang menyediakan solusi dan infrastruktur untuk jaringan generasi masa depan
dengan teknologi terbaik serta pengalaman sukses. 3) Bisnis Pencitraan
Digital yang menyediakan kamera yang SMART Inovatif yang akan menentukan tren.
3) Solusi
Perangkat Terdapat tiga macam produk Solusi Perangkat, yakni : 1) Bisnis Memori
yang membuat dunia data lebih mudah dengan memori yang canggih, ramah
lingkungan, dan memiliki kinerja terbaik di dunia. 2) Bisnis LSI Sistem yang
saat ini memimpin inovasi dalam perangkat elektronik yang kompetitif dan
menjadi pelopor dari teknologi proses . 3) Bisnis LED yang merupakan keunggulan
teknologi masa depan yang kontinu, ramah lingkungan, dan memimpin sumber cahaya
pada industri LED.[11]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kreativitas adalah kemampuan untuk
mengembangkan gagasan-gagasan baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam
melihat masalah dan peluang. “think to do something different.” Seorang
wirausaha diajak untuk berpikir berbeda.
sedangkan Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif atau
kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan
memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Jadi, untuk
senantiasa dapat berinovasi kita memerlukan kecerdasan kreatif.
Inovasi produk merupakan hasil dari
pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan atau industri, baik yang sudah
ada maupun belum. Dari produk lama yang telah mencapai titik jenuh di pasaran,
diperlukan sebuah inovasi untuk mengganti produk lama tersebut. "Merilis
produk baru yang inovatif dan meningkatkan loyalitas pelanggan"
Adapun prinsip- prinsip inovasi adalah:
1.
Prinsip
keharusan
2.
Prinsip
larangan
B.
Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
mempunyai kekurangan, baik dari segi isi, penulisan, dan referensi, maka dari
itu kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik atau saran yang
bersifat membangun sangat kami perlukan demi kesempurnaan makalah ini.
[2]Yuyus
Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses, Jakarta: Kencana, 2013, hal. 204
[3]Rusdiana,
Kewirausahaan Teori Dan Praktik, Bandung: Pustaka Setia, 2014, hal. 95
[4]Yuyus
Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses, Jakarta: Kencana, 2013, hal. 213
[5]Yuyus
Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses, Jakarta: Kencana, 2013, hal. 204
[6] Dedi Ismatullah, kewirausahaan Teori dan Praktik,(Bandung:Pustaka Setia),2014, Halm
108-109.
[7] Sesi Jayanti, Prinsip- Prinsip Inovasi.(Http://prinsip-prinsip
inovasi.Blogspot.Com). Diakses Pada Tanggal 18
oktober 2018
[8]Rissa Wardani. http://chabian.blogspot.com/2009/08/7-sumber-peluang-inovasi.html, diakses pada: 11:45 WIB, 20-10-2018
[9] Anak Manajemen Bisnis, http://materi-anakmanajemenbisnis .blogspot.com/2017/04/inovasi-produk.html, diakses pada: 12:14 WIB, 20-10-2018
[11]Nurul Aini, http://nurul9897.blogspot.com/2018/01/inovasi-produk-inovasi-dan-kreativitas.html, diakses pada: 12:38 WIB, 20-10-2018.
0 komentar:
Posting Komentar