Selasa, 04 Desember 2018

KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan - kesempatan bisnis mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, cirri dan watak seorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis. Mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam rangka meraih sukses.
Orang-orang yang memiliki kreatifitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan berfikir kreatif dan berprilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, dan siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat, dan merealisasikan rencana- rencana dalam pikirannya kedalam suatu tindakan yang berorentasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola piker tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yang tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.




B.  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud kreatifitas dalam wirausaha?
2.      Apa saja contoh dari inovasi?
3.      Bagaimana prinsip-prinsip inovasi?
4.      Apa saja peluang inovasi?
5.      apa yang dimaksud dengan inovasi produk?

C.  Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui kreatifitas dalam wirausaha
2.    Untuk mengetahui contoh dari inovasi
3.    Untuk mengetahui prinsip-prinsip inovasi
4.    Untuk mengetahui peluang inovasi
5.    Untuk mengetahui inovasi produk


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Kreativitas& Inovasi
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan gagasan-gagasan baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. “think to do something different.” Seorang wirausaha diajak untuk berpikir berbeda. Yaitu berbeda dari kebanyakan orang, karena jika ia berpikir sama dengan banyak orang maka disana tidak ada nilai keunikan yang bisa dijual. Sebuah produk akan dibeli jika ada mengandung nilai keunikan, dan keunikan itu diperoleh dengan membangun kreativitas.[1]
Menurut, Conny Semiawan menyatakan kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Produk baru artinya tidak seluruh produknya baru tetapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja.[2] Menurut Zimmerer, dkk. Mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk mnegembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang.[3]
Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif atau kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Jadi, untuk senantiasa dapat berinovasi kita memerlukan kecerdasan kreatif.[4]
Tujuan awal inovasi adalah menjadi pembuat norma dan menciptakan bisnis yang berada didepan akan tetapi, terutama didalam dunia bisnis, sering inovasi yang efektif adalah inovasi yang sederhana dan fokusnya pun hanya melakukan atau membuat suatu hal. Jadi, kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang sudah ada dan penerapan ide kreatif yang baru dinamakan Inovasi.

B.  Contoh Kreatifitas
1.    Pencinta sepatu roda gabungan antara sepatu dengan roda
2.    Anak- anak menyusun permainan balok- balok, ia dapat berkreasi membuat berbagai bentuk susunan balok, yang tadinya belum ia kenal.
3.    Seorang ibu membuat kejutan, masakan atau kue dengan resep baru, sebagai hasil eksperimennya.
4.    Di laboratorium, seorang siswa mencoba berbagai eksperimen.
5.    Seorang murid membuat karangan dalam bahasa indonesia.
6.    Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan dalam usahanya, seperti susunan barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur promosi dan lain- lain.[5]

C.  Prinsip- Prinsip Inovasi
Jenis, bentuk, dan motif apapun, sebuah inovasi baik sederhana maupun radikal merupakan bentuk kesadaran.inovasi dikenal secara luas dikalangan dunia bisnis dan tujuan utamanya adalah melaksanakan kegiatan ekonomi dan menjadi instrument penting untuk mencapai serta melestarikan keunggulan daya saing didalam bisnis. Sebagian besar gagasan inovasi muncul melalui analisispeluang yang sistematis dan bertujuan.  Dalam mempertahankan identitas dan kelangsungan hidup, inovasi memerlukan pengetahuan, kemurnian, keteguhan, dan kerja keras.
Toumi (1999) berpendapat bahwa proses utama inovasi terkait dengan pembaharuan dan pertumbuhan inovasi serta merupakan penyebab utama adanya pertumbuhan dan pembaharuan.
Tujuan awal inovasi adalah menjadi pembuat norma dan menciptakan bisnis yang berada didepan. Akan tetapi, terutama dalam dunia bisnis, sering inovasi yang efektif adalah inovasi yang sederhana dan fokusnya pun hanya melakukan atau membuat satu hal.
Inovasi memerlukan pengetahuan dan kemurnian berwirausaha. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak seorang wirausahan pun yang dapat memastikan bahwa inovasi akan mengakhiri sebuah bisnis besar, mengubah aturan main, atau hanya sebuah prestasi biasa.
Inovasi dapat dianalisis pada level nasional, kelompok, atau individu. Untuk itu, wirausahawan harus mampu mengelola empat fase pembuatan inovasi proses yaitu:
a.         Pengamatan dan penyelidikan terhadap lingkungan, baik internal maupun eksternal.
b.        Pilihan terhadap adanya pemicu terhadap inovasi.
c.         Adanya opsi sumber daya dan penciptaan melalui riset. Pengembangan sumber daya yang diperoleh melalui pengalihan teknologi dan adanya sumber daya pengetahuan untuk dilaksanakan.
d.        Penerapan inovasi lahir dari gagasan, ide, melalui berbagai tahap pengembangan untuk dilimpahkan sebagai produk atau pelayanan baru pada pasar eksternal, metode baru, atau proses baru.[6]
Adapun prinsip- prinsip inovasi adalah:
1.      Prinsip keharusan
a.       Keharusan menganalisis peluang
Semua sumber peluang inovasi harus dianalisis secara sistematis. Tujuannya adalah mencari peluang yang benar- benar sesuai dengan inovasi yang dilakukan.
b.      Keharusan memperluas wawasan
Hal ini sudah sering dikemukakan sebelumnya, bahwa semakin banyak hal hal baru yang kita dapati, semakin mudah bagi kita untuk mencari gagasan inovatif. Memperluas wawasan dapat dilakukan dengan cara lebih banyak membaca, melihat, mendengar, dan merasakan.
c.       Keharusan untuk bertindak efektif
Sebuah inovasi bersifat efektif, dalam artian sesuai dengan kebutuhan. Syarat bagi keefektifitasan sebuah inovasi adalah kesederhanaan  sebuah inovasi yang efektif akan menimbulkan penyakit seperti hal ini sebenarnya sederhana, mengapa tidak berfikir sebelumnya.
2.      Prinsip larangan
a.       Larangan untuk berlagak pintar
Jangan melakukan hal  yang melebihi kemampuan yang dimiliki setiap orang mempunyai keterbatasan  adalah hal yang mustahil untuk melakukan hal yang tidak mampu dilakukan akibatnya adalah kegagalan.
b.      Larangan untuk rakus
Ada suatu ungkapan bijak “berlakulah focus jangan rakus” maksudnya adalah tidak melakukan pekerjaan yang banyak sekaligus. Tetaplah fukos pada tema inovasi yang telah dipilih.semakin kita menjauh dari tema tersebut, akan semakin menyebar pekerjaan yang dilakukan dan ini juga akan mengakibantkan kegagalan.



c.       Larangan untuk berfikir terlalu kedepan
Jangan coba berfikir atau berkata 20 tahun lagi hal ini akan sangat dibutuhkan masyarakat. Sebagai gantinya berfikirlah saat ini orang sangat memrlukan hal yang sedang saya buat.[7]
D.  Peluang Inovasi
      1. Yang Tidak Terduga
Ø  Sukses di luar dugaan
Contoh: Produksi air mineral yang dikemas dalam berbagai ukuran (Aqua). Pada awalnya orang berfikir bahwa air minum adalah komoditi yang mudah didapat dan tidak bisa diperdagangkan. Namun seiring dengan kebutuhan untuk memperoleh aur layak minum tanpa harus dimasak dulu produk air mineral sekarang mulai bermunculan
Ø  Kegagalan yang tidak terduga
Kue brownis bisa dianggap bahwa itu merupakan kegagalan yang tidak terduga. Karena pada awalnya kue tersebut gagal karena tidak mengembang (bantat) sehingga dianggap gagal. Tetapi ternyata kue tersebut digemari dan banyak yang meniru sehingga berkembang dengan berbagai rasa.
Ø  Kejadian luar yang tidak diduga
Jalan menuju Jakarta lewat Puncak macet pada hari Sabtu dan Minggu karena banyaknya para wisatawan yang akan berlibur di kawasan tersebut. Hal ini berdampak pada jalan alternative lainnya seperti lewat Purwakarta. Pada kawasan tersebut bermunculan rumah makan dan tempat beristirahat.
2. Ketidakselarasan
Adalah suatu penyimbangan, suatu ketidaksesuaian antara yang ada dengan yang seharusnya , atau antara yang ada dengan yang diasumsikan setiap orang.
Contoh:
Rumah sakit adalah tempat untuk orang sakit. Tetapi disamping itu juga menyediakan tempat bagi keluarga yang sakitnya. Atau beberapa rumah yang menyediakan tempat untuk disewakan.
3. Inovasi yang didasarkan pada kebutuhan proses
Pada proses pemotongan bahan makanan (wortel, kentang, bawang) sering ditemui kesulitan, sehingga muncul pisau yang bisa memudahkan kegiatan tersebut.
4. Perubahan dalam struktur industri atau struktur pasar yang tidak disadari
Perusahaan sekarang lebih suka menggunakan tenaga luar untuk melakukan kegiatan kebersihan daripada merekrut karyawan untuk melakukan kegiatan tersebut. Hal ini berdampak pada munculnya perusahaan yang menyediakan tenaga pembersih ataupun tenaga lain yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.
5. Perubahan Demografi
Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan pendidikan, perlengkapapannya seperti sepatu, pakaian dan lain-lain akan bertambah. Hal ini memberikan peluang bagi pengusaha untuk membuka sekolah ataupun pabrik untuk membuat perlengkapannya.
6. Perubahan persepsi, mood, makna
Saat ini orang menganggap bahwa kebutuhan terhadap olahraga saat diperlukan didalam kesehatan ataupun kebugaran tubuh. Hal ini berdampak pada munculnya usaha pembuatan perlengkapan olahraga ataupun lokasi-lokasi kebugaran.
7. Pengetahuan baru, saintific, maupun non saintifik
Penggunaan sinar matahari sebagai sumber energi menjadikan salah satu peluang bagi beberapa perusahaan untuk membuat produk yang bisa menghemat sumber daya alam lainnya seperti produk pemanas air dan kendaraan.[8]
E.       Inovasi Produk
Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama yang telah mencapai titik jenuh di pasaran, diperlukan sebuah inovasi untuk mengganti produk lama tersebut. "Merilis produk baru yang inovatif dan meningkatkan loyalitas pelanggan" (Razeghi, 2008). [9]
Bagi seorang wirausahaan inovasi produk adalah suatu yang mutlak harus dilakukan, walaupun produknya sama namun tetap ada bagian yang berbeda dengan kebanyakan produk lainnya. Karena mereka memang hidup dengan inovasi ( penemuan baru). Setiap ide dan pemikiran baru pasti sering mengalami kegagalan, namun seorang wirausahawan sejati diajarkan untuk melihat semua ini sebagai bagian dari proses.
Seperti kata pepatah kegagalan adalah awal dari kesuksesan artinya kegagalan yang ia terima dijadikan sebagai pelajaran untuk mengetahui dimana kelemahan atau kesalahan telah dilakukan. Dari sana perbaikan dan penyempurnaan dilakukan dan salah satu dampak positif dari kegagalan adalah kita dapat menjelaskan kepada calon wirausahawan muda lainnya bagaimana membangun produk agar terhindar dari kesalahan, sebab salah satu sifat bijak seorang innovator adalah mampu menginovasikan orang lain untuk berbuat inovasi juga.
Penyaringan ide diperlukan dan wajar jika ada beberapa ide yang ditolak dengan alasan tidak bisa diterapkan. Artinya konsep inovasi memilih yang terbaik dari berbagai ide tersebut. Sifat selektif memang diperlukan apalagi jika menyangkut dengan pemilihan bentuk bisnis, tentunya itu nanti akan diikuti dengan implikasi dari bisnis yang dipilih tersebut seperti untung dan rugi.[10]



Contoh Implementasi Inovasi Produk
 Samsung
a.        Sejarah Singkat Samsung
Sejarah Singkat Samsung didirikan oleh Lee Byung-Chull pada tanggal 1 Maret 1938 di Daegu, Korea. Padal awalnya Samsung hanya berfokus pada perdagangan ekspor yang menjual ikan kering Korea, sayur, dan buah ke Manchuria dan Beijing. Selama lebih dari satu dekade, Samsung hanya ingin memiliki pabrik tepung terigu dan mesin confectionery sendiri, produksi dan operasi penjualan sendiri. Pada tahun 1970, Samsung mulai melakukan diversifikasi industri dan elektronika. Berlanjut pada tahun 1980, Samsung memulai memasuki pasar global. Pada tahun 1990, Samsung mulai bersaing dalam mengubah dunia teknologi yang merupakan tantangan yang sangat luar biasa di bidang teknologi. Pada tahun 1997 hingga tahun 1999, Samsung mulai menyongsong Era digital. Pada tahun 2000, Samsung merintis Zaman Digital. Zaman digital telah membawa perubahan revolusioner dan sekaligus peluang pada bisnis global, dan Samsung menjawabnya dengan berbagai teknologi canggih, produk yang kompetitif, dan inovasi yang terus-menerus tiada hentinya. Pada tahun 2005 hingga saat ini, Samsung diakui oleh seluruh dunia dan memprakarsai Era Digital.
b.      Visi dan Misi Samsung
visi yang dimiliki Samsung, yakni "Inspire the World, Create the Future.". Visi ini akan berlangsung hingga tahun 2020. Adapun misi yang dimiliki Samsung, yakni “Untuk menginspirasi dunia dengan teknologi, produk, dan desain inovatif yang melengkapi kehidupan manusia dan berperan terhadap masa depan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara sosial”
c.        Produk Samsung
Ada tiga jenis produk yang diproduksi oleh Samsung, yakni :
1)      Elektronik Konsumen Terdapat empat macam produk, yakni : 1) Bisnis Tampilan Visual yang merupakan smart TV.  2) Bisnis Peralatan Digital yang terutama untuk inovasi rumah tangga yang dilengkapi dengan teknologi premium dan desain harmonis.  3) Bisnis Solusi Cetak yang menyediakan jawaban dari permasalahan percetakan yang berbasis teknologi kelas satu. 4) Bisnis Peralatan Kesehatan dan Medis yang merupakan pengembangan peralatan baru dan canggih guna mempercepat dan memperakurat perawatan medis.
2)      TI dan Komunikasi Seluler Terdapat tiga macam produk, yakni : 1) Bisnis Komunikasi Seluler yang berfokus pada inovasi yang mudah dimengerti orang dan selalu berusaha meningkatkan nilai dan kepraktisan bagi konsumen . 2) Bisnis Jaringan yang menyediakan solusi dan infrastruktur untuk jaringan generasi masa depan dengan teknologi terbaik serta pengalaman sukses.  3) Bisnis Pencitraan Digital yang menyediakan kamera yang SMART Inovatif yang akan menentukan tren.
3)      Solusi Perangkat Terdapat tiga macam produk Solusi Perangkat, yakni : 1) Bisnis Memori yang membuat dunia data lebih mudah dengan memori yang canggih, ramah lingkungan, dan memiliki kinerja terbaik di dunia.  2) Bisnis LSI Sistem yang saat ini memimpin inovasi dalam perangkat elektronik yang kompetitif dan menjadi pelopor dari teknologi proses . 3) Bisnis LED yang merupakan keunggulan teknologi masa depan yang kontinu, ramah lingkungan, dan memimpin sumber cahaya pada industri LED.[11]


BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan gagasan-gagasan baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. “think to do something different.” Seorang wirausaha diajak untuk berpikir berbeda. sedangkan Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif atau kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Jadi, untuk senantiasa dapat berinovasi kita memerlukan kecerdasan kreatif.
Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama yang telah mencapai titik jenuh di pasaran, diperlukan sebuah inovasi untuk mengganti produk lama tersebut. "Merilis produk baru yang inovatif dan meningkatkan loyalitas pelanggan"
Adapun prinsip- prinsip inovasi adalah:
1.         Prinsip keharusan
2.         Prinsip larangan

B.  Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan, baik dari segi isi, penulisan, dan referensi, maka dari itu kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik atau saran yang bersifat membangun sangat kami perlukan demi kesempurnaan makalah ini.




[1]Irham Fahmi, Kewirausahaan Teori, Kasus, Dan Solusi, Bandung: Alfabeta, 2016, hal. 81.
[2]Yuyus Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, Jakarta: Kencana, 2013, hal. 204
[3]Rusdiana, Kewirausahaan Teori Dan Praktik, Bandung: Pustaka Setia, 2014, hal. 95
[4]Yuyus Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, Jakarta: Kencana, 2013, hal. 213
[5]Yuyus Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, Jakarta: Kencana, 2013, hal. 204

[6] Dedi Ismatullah, kewirausahaan Teori dan Praktik,(Bandung:Pustaka Setia),2014, Halm 108-109.

[7] Sesi Jayanti, Prinsip- Prinsip Inovasi.(Http://prinsip-prinsip inovasi.Blogspot.Com). Diakses Pada Tanggal 18 oktober 2018
[8]Rissa Wardani. http://chabian.blogspot.com/2009/08/7-sumber-peluang-inovasi.html, diakses pada: 11:45 WIB, 20-10-2018
[9] Anak Manajemen Bisnis, http://materi-anakmanajemenbisnis .blogspot.com/2017/04/inovasi-produk.html, diakses pada: 12:14 WIB, 20-10-2018
[10] Irham Fahmi, Kewirausahaan Teori, Kasus, Dan Solusi,( Bandung: Alfabeta), 2016, hal. 83.

0 komentar:

Posting Komentar